Saturday 12 April 2014

Tudung Fareeda



Assalamualaikum & hallo!

I've been following this guy named Muhamamd Rusydi on Fb. Dia macam ustaz tapi versi rock & kelakar gittew. I like his style of writing; funny yet ada mesej. The latest one is on isu tudung Fareeda yang pasal Mawar blablablablabla. Nak tahu silalah Google

P/s: Never a fan but no offense to all the pengemars. Hehe!


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

"Fenomena bisnes tudung singkat yang belum berkesudahan. Apa kata lelaki?"

Saya ada berbincang dengan kawan-kawan sesama lelaki. Akhirnya kami bersepakat memberikan sedikit komen tentang tudung sedemikian.

1. Dari segi pattern dan style.
Bagi kami ia sangatlah TIDAK cantik. Rasanya mata lelaki lebih tulus bab ni. Mata perempuan telah dikelabukan dengan manik-manik hiasan atau batu-batu so-called mutiara, diamond dan sebagainya yang dicampakkan di sekitar tudung. Serius, tak lawa. Pendapat peribadi saya sendiri, ini tudung ultraman sebab macam ada lampu di tengah-tengah tudung.

2. Dari segi ketebalan.
Kami merumuskan, apa gunanya berpuluh layer andai ianya tetap tipis dan jarang? Layer paling luas, nampak bentuk di belakang or sebalik kain. Sepatutnya makin banyak layer, makin tak nampak. Baik pergi kedai spray paint kereta. Suruh depa sembur tudung tu kasi layer kekal keras selamanya.

3. Dari segi harga.
Kami sedikit pelik sebab biasanya golongan wanitalah paling dahsyat berekonomi. Nak yang ada sales murah kalau pergi shopping. Berkira itu dan ini dan agak cerewet. Jadi, dalam kes ini, kenapa anda begitu ghairah membazirkan duit banyak hingga beratus ringgit untuk tudung singkat yang sekangkang kera itu? Baiklah beratus-ratus ringgit tu beli kain ela. Dah banyak ela dapat. Buat langsir terus pun boleh. Pakai langsir pun orait gak. Tutup sampai ke kaki. Apapun, kami lelaki lebih suka andai anda beli tudung yang labuh.

4. Dari segi suka dan tak suka.
Kesimpulannya, lelaki ada dua jenis. Satu, soleh. Satu lagi, tholeh (tak solehlah). Soleh ke tholeh ke semua suka perempuan bertudung. Kalau yang soleh, mereka suka anda labuhkan tudung. Kalau yang tholeh, mereka tak kisah pun anda pakai tudung singkat atau tak pakai langsung. Bila anda tanya pendapat yang tholeh ni, mereka akan jawab, "I suka." Bukan merujuk tudung singkat anda. Tapi merujuk aset yang tak berjaya ditutupi tudung singkat itu.

5. Penutup la pula.
Penutupnya, wanita sepatutnya tinggalkanlah tudung-tudung singkat ni. Majoriti lelaki tak berkenan dan tak suka sangat pun. Nak ditegur, takut terasa hati pula. Ada juga lelaki macam tu. Jaga hati buah hati.

Akhir kata, aurat itu bukan hanya isu tudung. Jangan rasa dah pakai tudung, kira dah tutup aurat. Kira dah setel bab aurat. No. Banyak lagi benda, bajunya, seluarnya, kainnya, perhiasannya, make-up overnya, aurat lengannya, aurat kakinya.

Itulah saja pendapat kami dari pihak lelaki.

Kita hidup ni bukannya ikut fesyen manusia suka.
Kita hidup ni ikut fesyen, pattern dan style yang Allah cinta.
 
Tak puas hati?

Sekian, terima kasut.

Setiausaha catat minit mesyuarat,


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...